Soal Tertukar, Ujian Tertunda 2 Jam
PATI – Hari terakhir pelaksanaan Ujian Nasional (UN) SMA/sederajat di Pati Rabu (16/4) mengalami masalah. Naskah soal ujian yang seharusnya diperuntukkan untuk siswa SMA tertukar dengan soal UN SMK.
Tertukarnya naskah soal itu terjadi di SMA Rifaiyah Kayen, Desa Sundoluhur, Kecamatan Kayen. Soal tertukar saat lembarannya baru dibagikan kepada sejumlah peserta. Saat itu ada sejumlah siswa yang mengadukan ke pengawas, bahwa lembar soal tertulis untuk SMK bukan SMA.
Setelah dicek memang benar bahwa lembar soal tertukar. Lembar soal yang tertukar di sekolah itu terjadi di dua ruang ujian yang berisi 21 peserta.
Ketua Panitia Penyelenggara UN Pati Saryono mengungkapkan, lembar soal tertukar tersebut tidak sampai menggagalkan pelaksanaan ujian di SMA Rifaiyah. Hanya saja pelaksanaannya tertunda dua jam, karena menunggu naskah soal difotokopi.
Dia menjelaskan, tertukarnya soal karena kesalahan distribusi dari pusat. Sebelumnya tidak ada laporan dari SMK di Pati perihal soal tertukar.
”Langkah yang diambil dalam mengatasi tertukarnya soal telah sesuai dengan surat edaran Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) mengenai pedoman penyelesaian kasus dalam pelaksanaan UN,” katanya, kemarin.
Lebih lanjut dia menjelaskan, penyelenggara UN juga terpaksa memfotokopi naskah soal, lantaran tak ada kelebihan soal di sekolah tersebut. Demikian halnya dengan mengambil kelebihan soal di sekolah lain yang terdekat, pun tidak memungkinkan.
”Langkah yang bisa diambil, dengan memfotokopi naskah soal beserta lembar jawaban ujian nasional (LJUN) yang sesuai. Itu kami lakukan dengan pengawalan dari pengawas satuan pendidikan (PSP) disertai dengan berita acara,” ujarnya.
Pihaknya juga telah mendatangi sekolah bersangkutan, bersama jajaran Komisi IV DPRD Pati yang tengah melakukan peninjauan.
M Mashadi, Kepala SMA Rifaiyah mengaku, kejadian tersebut secara psikologis mengganggu konsentrasi anak peserta ujian. Namun, dia berharap, itu tidak terlalu berpengaruh pada hasil yang dicapai. ”Anak-anak sudah siap sejak pagi sesuai jadwal, tetapi kemudian pelaksanaan ujian molor karena soal tertukar. Itu membuat mereka agak down,” kata dia.
Wakil Ketua Komisi IV Awi menyatakan, kasus tersebut tidak menjadi persoalan serius dalam pelaksanaan ujian. Mengingat, sudah dilakukan penanganan yang sesuai ketentuan
No comments:
Post a Comment