Our Sponsors

Tuesday, 1 April 2014

cerita pendek

Kisah di Balik Jendela Rumah Sakit

Pada suatu hari ada dua orang pria yang sama-sama menderita sakit keras. Keduanya sedang mendapatkan perawatan di dalam sebuah kamar rumah sakit.

Pria pertama menderita suatu penyakit yang membuatnya harus duduk di tempat tidur setiap satu jam di sore hari untuk mengosongkan cairan dari paru-parunya.

Secara kebetulan, tempat tidur pria pertama ini berada tepat di samping dari jendela satu-satunya yang ada di kamar tersebut.

Sedangkan pria yang kedua harus berbaring lurus di atas punggungnya. Mereka berdua saling bercakap-cakap setiap hari selama berjam-jam lamanya.

Mereka berdua saling mengobrol tentang istri dan keluarga, pekerjaan, rumah, aktivitas sehari-hari hingga tempat-tempat yang pernah mereka kunjungi sebelumnya.

Setiap sore hari tiba, pria yang tempat tidurnya ada di dekat jendela ini diperbolehkan untuk duduk di sampingnya.

Pria yang pertama ini bercerita pada pria kedua mengenai segala sesuatu yang terlihat di luar kamar.

Selama pria pertama bercerita, pria kedua merasa bergairah dan sangat senang bisa membayangkan betapa indah dan luasnya semua pemandangan dan kegiatan yang ada di luar rumah sakit.

“Di luar jendela, terlihat ada sebuah taman yang mempunyai kolam yang luas, angsa cantik yang berenang di air kolam yang bening dan anak-anak kecil yang sedang bermain perahu-perahuan.”

“Setelah itu ada beberapa pasangan anak muda yang berjalan bergandengan di tengah taman yang penuh dengan berbagai macam bunga yang terlihat seperti pelangi.”

“Belum ditambah dengan sebuah pohon tua besar menghiasi taman itu. Jauh di atas sana terlihat kaki langit kota yang mempesona. Suatu senja yang indah.”

Selama pria pertama bercerita mengenai segala situasi di luar jendela dengan detil, pria kedua yang berbaring membayangkan semua keindahan pemandangan itu sambil memejamkan matanya.

Perasaan pria kedua menjadi lebih tenang dalam menjalani kesehariannya di rumah sakit itu setelah mendengar cerita tersebut. Selain itu kepercayaan diri dan semangat hidupnya juga makin bertambah.

Pada sore hari di keesokan harinya, pria pertama bercerita mengenai parade karnaval yang sedang melintas di depan rumah sakit.

Walaupun pria yang kedua tidak bisa mendengar suara parade yang melintas di depan rumah sakit, namun ia bisa membayangkannya melalui pandangan mata pria pertama yang menceritakan semua itu dengan detail.

Dan hal ini terus terjadi setiap hari dimana pria pertama selalu bercerita mengenai keadaan di luar hingga akhirnya tak terasa satu minggu sudah berlalu.

Hingga pada suatu hari ada seorang perawat yang datang masuk ke kamar sambil membawa baskom yang berisi air hangat untuk mandi.

Perawat tersebut mendapati bahwa ternyata pria pertama yang berbaring di dekat jendela tersebut telah meninggal dunia di atas tempat tidurnya dengan tenang.

Lalu perawat itu memanggil perawat yang lain untuk memindahkan pria pertama ke ruang jenazah.

Setelah itu pria kedua memohon pada perawat supaya ia bisa dipindahkan ke tempat tidur di dekat jendela yang sebelumnya digunakan oleh pria pertama.

Perawat tersebut memenuhi semua permintaan pria kedua dengan senang hati dan mempersiapkan segala sesuatunya.

Saat semua tugasnya sudah selesai, perawat tersebut meninggalkan pria pertama seorang diri di dalam kamar.

Sambil kesakitan pria ini memaksakan diri untuk bangun secara perlahan. Pria ini ingin sekali mendekat ke jendela untuk melihat keindahan di dunia luar.

Perasaannya sangat senang karena merasa bahwa akhirnya ia bisa menikmati dan melihat sendiri semua keindahan yang ada di dunia luar.

Pada saat itu hatinya terasa tegang, dab dengan perlahan ia menjengukkan kepalanya ke jendela di samping tempat tidurnya.

Namun setelah dilihat dengan baik-baik ternyata jendela tersebut menghadap ke sebuah tembok yang kosong !!!

Pria ini kemudian memanggil perawat lalu bertanya kenapa pria sebelumnya yang sudah wafat bercerita padanya seolah-olah dia melihat semua pemandangan yang luar biasa indah di balik jendela tersebut.

Perawat pun menjawab bahwa pria tadi sebenarnya adalah seorang yang buta dan bahkan tidak bisa melihat apapun, termasuk tembok.

“Mungkin pria tersebut ingin memberi anda semangat hidup” Kata perawat itu.

No comments:

Post a Comment