pesan – ketika sedang rajin jalan-jalan mencari tahu pendapatan penulis artikel blog – dari seorang penulis lepas sebuah website. Salah satunya adalah Hubpages. Para pemula di website ini banyak yang mengeluh tidak kunjung juga memperoleh pendapatan, padahal iklan sponsor dari Google Adsense.
Tiba-tiba saya membaca tulisan dari para senior di Hubpages yang menyatakan bahwa mereka baru menikmati dollar-nya setelah 6 bulan aktif menulis. Sayangnya tidak disebutkan berapa banyak artikel yang mereka buat selama 6 bulan tersebut.
Satu lagi yang saya ingat di Hubpages adalah seleksi artikelnya sangat ketat bagi saya yang bahasa Inggrisnya pas-pasan, sehingga saya berhenti dulu jadi kontributornya. Namun Hubpages tampil dengan sangat mematuhi TOS Google, menurut beberapa penulisnya. Saya melihat mereka juga tidak takut kehilangan kontributornya (penulis), mungkin karena dollar yang diberikan kepada kontributornya besar-besar.
Karena belum menemukan jumlah artikel yang dipaparkan di Hubpages, saya teringat ketika menjadi penulis di Triond dan PublishUs. Di kedua website tersebut, dollar kecil mulai masuk Paypal saya ketika jumlah artikel 200 buah. Seperti biasa kualitas artikelnya sangat tidak diperhatikan, yang penting rajin update, begitu target saya.
Apalagi di PublishUs. Di website ini hampir semua artikel adalah republish/repost dari artikel saya di website lain. Hal ini dilakukan karena PublishUs mengizinkannya. Sayang seribu kali sayang beberapa bulan yang lalu ketika saya memutuskan berhenti, traffic pembaca artikel saya dan penulis lain melorot hanya berkisar 15 view saja, padahal sebelumnya lebih dari 100 view pada hari publikasi artikel. Hal ini dianggap aneh oleh sebagian penulis.
Satu hal yang menarik – selain dollarnya – adalah adanya menu Penulis (Author), sehingga penulis yang rajin selalu muncul di halaman awal. Dengan fasilitas inilah, saya sedikit menduga blog saya kebagian pengunjung karena di Profil PublishUs, saya tulis alamat blog saya. Bukti lain adanya sumbangan pengunjung dari PublishUs adalah ketika berhenti dari PublishUs, jumlah pengunjung blogku merosot drastis.
Kembali ke setelah berapa lama aktif penulis lepas blog (content writer) akan mendapatkan uang? Dengan jumlah artikel berapa buah sih?
Berdasarkan sedikit pengalaman dan sumber bacaan bahwa content writer akan mendapatkan uang bayarannya setelah 6 bulan aktif mengirimkan artikel. Sedangkan jumlah artikelnya adalah sekitar 200 buah.
Namun lama waktu dan jumlah artikel di atas bukanlah hal yang pasti karena kualitas artikel masing-masing penulis itu berbeda-beda. Salah satu bentuk evaluasi masing-masing, pada menu Profile di Kitaabah ada kolom Author Pageview. Pada fasilitas inilah, para penulis dapat melihat berapa pageview dari seluruh artikelnya.
Dari fasilitas Author Pageview inilah sedikitnya dapat diperkirakan pendapatan masing-masing. Kalau sudah mencapai lebih dari 10.000 view per bulan, ada kemungkinan pendapatan akan semakin besar karena pengiklan pun semakin bersemangat memasang iklannya yang berimbas pada semakin besar bayarannya ke kita.
Jadi, untuk saya sendiri ada pedoman kecil ketika jadi penulis di website/blog orang lain. Kalau artikel saya masih puluhan, maka saya tidak jauh berharap akan mendapatkan bayaran. Saya teringat ketika membuat sekitar 50 rangkuman di suatu website, ternyata dari tahun 2010 sampai sekarang belum juga mencapai $10. Padahal sebuah rangkuman itu – khusus untuk saya – relatif lebih berkualitas dibandingkan kebanyakan tulisan bebas saya.
Tampaknya jadi penulis artikel blog itu harus bersabar dan berjuang juga untuk menyuguhkan tulisan terbaik. Saya selalu ingat ketika mau jadi penulis artikel di blog orang lain bahwa kalau tulisan asal-asalan, dari ratusan artikel saya hanya mengantongi sekitar $2 (sekitar Rp 20.000) saja per bulan.
Jadi, kalau mau pendapatan besar tampaknya saya mungkin harus menulis seperti layaknya untuk penerbit konvensional. Sebagai alternatifnya, kalau sedang ada waktu dan mood bagus, saya lebih senang membuat artikel tentang referensi kuliah. Di blog saya, artikel jenis ini biasanya akan mendapatkan jumlah pembaca yang stabil. Memang logis, kalau saya menulis tentang “Pengantar Pendidikan”, maka tiap tahun mahasiswa baru fakultas kependidikan akan mencarinya.
Inginnya sih membuat sebanyak-banyaknya rangkuman materi kuliah. Namun saya belum berani karena masih khawatir dengan pelanggaran hak cipta mengingat pada beberapa buku ada pernyataan: “Untuk pengutipan harus ada izin tertulis dari penulis/penerbitnya.” Wah kalau setiap mau melakukan pengutipan harus minta izin, rasanya sangat merepotkan.” Kegalauan atas pernyataan ini juga menjadi salah satu pendorong untuk menjadikan Kitaabah sebagai sumber referensi online yang gratis, tanpa perlu berbelit-belit izin pengutipannya, cukup ditulis sumbernya saja.
Ah jadi panjang lebar. Jelasnya, jadi penulis artikel blog itu membutuhkan waktu, kuantitas dan kualitas artikel. Uang biasanya mengikuti ketiga faktor tersebut.
Selamat berjuang teman-teman penulis lepas…!
No comments:
Post a Comment