Begini Jadinya Kalau Dokter Pakai Google Glass

Kedipkan mata, voila. Semua informasi langsung tersuguh real-time.

Amanda Rosenberg sedang mengenakan Google Glass [foto ilustrasi] (slvrktblog.altervista.org)

Kacamata pintar Google Glass memang belum dirilis untuk publik. Hingga kini, Google hanya melepas beberapa untuk uji coba.

Termasuk kalangan dokter di Beth Israel Deaconess Medical Center, Boston, Amerika Serikat. Para ahli medis di sana berkesempatan menikmati teknologi perangkat wearable itu.

Melansir Cnet, Minggu 16 Maret 2014, dokter setempat menggunakan Google Glass untuk menggantikan kedua tangan dalam mengolah file, pencarian data di komputer dan komputer tablet.

Dalam praktiknya, dokter cukup mengedipkan mata, otomatis mereka bisa mendapatkan semua informasi yang dibutuhkan secara real-time.

Ini dianggap sangat membantu, karena dokter tidak lagi membuang waktu dan bisa fokus untuk merawat pasien. Dengan Google Glass, dokter juga dapat mengakses situs pusat kesehatan yang terkait dengan ruangan gawat darurat.

Bersamaan dengan itu, dokter tetap dapat memastikan perawatan pasien. Saat dokter mengakses file, ia tetap bisa berkomunikasi dengan pasien.

Menurut Kepala Informasi Pusat Beth Israel Deaconess Medical Center, Dr John Halamka, Google Glass telah diuji coba oleh empat dokter ruangan gawat darurat selama tiga bulan belakangan.

Walhasil, Google Glass sejauh ini terbukti mendukung pengumpulan informasi secara real-time yang dibutuhkan para dokter.

John Halamka saat mengenakan Google Glass

"Kami meyakini kemampuan terkuat Google Glass, yaitu mengakses dan mengonfirmasi informasi klinis," tulis Halamka dalam keterangannya di blog.

Berkat fungsi dukungan itu, ia yakin Google Glass akan mengganti perangkat komputasi tablet bagi banyak tenaga klinis yang ingin mendapatkan informasi secara instan.

Halamka melanjutkan, sejauh ini, respons pasien atas penggunaan Google Glass tidak pernah ada masalah. Pasien merasa tidak terganggu, layanan berjalan lancar.

"Bahkan, banyak pasien yang datang untuk menanyakan teknologi Google Glass," tulisnya.

Salah satu Google Glass yang diuji yakni Google Glass berwarna oranye, yang tampak artistik. Disebutkan, pusat kesehatan itu akan menambah pengujian kacamata pintar itu ke berbagai dokter lain.