Our Sponsors

Wednesday, 14 May 2014

Berani blokir youtube,pak menteri?

Vimeo diblokir lantaran dianggap mengandung konten pornografi. Kemudian banyak yang mempertanyakan, bagaimana dengan YouTube? Toh, keduanya sama-sama situs berbagi video, dan konten berbau seksual masih ditemui di situs ini.

Mencuatnya isu pemblokiran vimeo memang membuat pengguna internet bertanya-tanya soal ini. Apakah YouTube juga bakal diblokir Kementerian Kominfo sama seperti yang diterapkan kepada Vimeo?

Sebab seperti diketahui, dengan penyegelan yang dilakukan terhadapnya, Vimeo bisa dibilang sudah dicap sebagai situs porno oleh Kominfo.

Padahal, situs ini sejatinya tak melulu berisi porno. Ada berbagai konten positif yang juga bisa diserap sebagai ilmu para penggunanya.

Begitu juga dengan YouTube. Jutaan atau bahkan miliaran video berkonten positif dapat ditemukan di situs berbagi video milik Google ini. Namun YouTube juga bukan tanpa cela, ada hal negatif -- termasuk konten pornografi -- yang bisa ditemukan di sini.

Praktisi Internet Sehat dari ICT Watch Donny BU pun coba mempertanyakan hal ini kepada Kominfo dengan membuat laporan konten negatif ke email aduankonten@mail.kominfo.go.id.

Ia melaporkan adanya temuan atas konten dewasa di YouTube. Menurut Donny, hanya dengan waktu 5 menit saja, sudah banyak ditemukan konten berbau seksual di YouTube.

"Kami yakin ada ribuan s/d jutaan konten dewasa sejenis ini di YouTube," lanjutnya.

Donny tentu punya alasan melakukan ini. Ia ingin melihat apakah kebijakan pemblokiran Kominfo memiliki standar ganda atau tidak?

"Harus dong, supaya tidak standar ganda," ujar Donny, saat menjawab tweet pengguna Twitter lain soal apakah Kominfo berani atau tidak memblokir YouTube karena juga berisi konten porno.

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Sammy Pangerapan juga mempertanyakan hal ini.

Menurutnya, Vimeo dan YouTube sejatinya sama. Keduanya menampilkan berbagai jenis video yang diunggah para penggunanya. Jika kemudian Vimeo harus dibungkam, lantas mengapa YouTube masih dibiarkan?

"Itu yang jadi pertanyaan saya dan teman-teman. Jangan sampai hal ini (penyensoran-red) dilakukan atas kepentingan-kepentingan tertentu," ujar Sammy.

Vimeo merupakan situs berbagi yang memuat berbagai tayangan video, dan di dalamnya memang terdapat berbagai jenis tayangan yang mungkin saja mengandung unsur nudity tanpa adegan seks. Inilah yang kemudian memicu Kominfo untuk menutup akses Vimeo.

Sementara YouTube, di dalamnya memang terdapat jutaan video, dan isinya pun mirip dengan apa yang ditawarkan Vimeo, ada saluran musik, film, kejadian-kejadian unik, dan tak sedikit pula video khusus untuk dewasa. Hanya saja situs ini tidak masuk di dalam 'daftar hitam' Kominfo.

"Seharusnya dijelaskan, bagaimana prosedur penyensoran. Karena selama ini belum jelas, mana yang boleh dan mana yang tidak. Harus dibuat aturan bakunya seperti apa," Sammy menandaskan.

No comments:

Post a Comment